TELUK KILUAN (KILUAN BAY)
Surga Yang Tersembunyi
Berpetualang Bersama Lumba – Lumba (Dolphin)
(103’40’ BT till 105’50’ BT and 03’45’ LS till 06’45’)
• Lokasi Teluk : Pekon (Desa) Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan,
Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung
• Koordinat GPS : S5.749252 E105.192740
• Jarak tempuh : ±80 Km dari Kota Bandar Lampung (±3-4Jam)
Wisata
alam Pulau/Teluk Kiluan di Pekon (Desa) Kiluan Negeri, Kecamatan
Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung, cocok bagi Wisatawan
yang gemar berpetualang. Topografinya yang berbukit dan berlembah
menarik untuk dijelajahi. Perjalanan menuju Teluk Kiluan sudah merupakan
tantangan tersendiri bagi Wisatawan. Jalan darat di Pesisir Barat
Sumatera itu belum terlalu mulus sehingga perlu keterampilan dalam
mengemudikan Kendaraan Bermotor untuk melewatinya.
Pantai di Teluk Kiluan yang cocok untuk dijadikan "Getaway Destination".
Di Pantai terdapat Gubuk atau Rumah Panggung yang cukup layak dijadikan
tempat menginap para Pelancong.
Sejarah Teluk Kiluan
Mengenai
sejarah atau asal-usul kiluan. Sebetulnya banyak legenda yang bercerita
tentang Kiluan, tapi ada satu legenda yang sampai sekarang masih
beredar dan dipercaya oleh Masyarakat sekitar. Legenda berawal saat era
mulai runtuhnya Kerajaan Majapahit dan Islam masuk Indonesia. Di kawasan
yang awalnya Umbul atau perlambangan masyarakat Pekon Bawang, dikenal
seorang pendatang yang sangat tinggi kesaktiannya. Dia bernama Raden Mas
Arya yang berasal dari daerah Banten atau Malaka.
Konon, kumpulan Lumba-Lumba di Teluk Kiluan adalah yang terbesar di
Asia. Bahkan, di Dunia. Wisatawan yang berminat menyaksikan dari dekat
Lumba-Lumba di Habitat aslinya bisa menyewa Perahu Katir. Jika
beruntung, Wisatawan juga bisa menyaksikan Penyu Hijau, yang di
waktu-waktu naik ke permukaan Laut. Belum puas menikmati alam
pemandangan di Teluk Kiluan, pengunjung bisa menginap di sana. Hanya,
kondisi penginapan memang belum terlalu bagus.
Di
Pulau ini anda dapat melihat kumpulan Lumba-Lumba yang jumlahnya
ratusan ekor. Setidaknya ada dua jenis Lumba-Lumba di perairan ini,
spesies pertama adalah Lumba-Lumba Hidung Botol (Tursiops Truncatus)
dengan badan yang lebih besar dan pemalu. Spesies yang kedua adalah
Lumba-Lumba Paruh Panjang (Stenella Longirostris) yang bertubuh lebih
kecil dan senang melompat.
Selain itu Anda juga bisa keliling Pulau dengan Perahu Katir sambil
menikmati pemandangan yang indah. Sore hari, Anda bisa melihat primata
berbulu hitam dan bersuara nyaring saling bersahutan. Ya, siamang
(symphalangus syndactylus) dan Simpai (Presbythis Melalops) serta Kukang
(Nycticebus Coucang). kerap sekali terlihat meloncat dari satu pohon ke
pohon lain. kicauan burung pun terdengar hampir di setiap pagi dan sore
yang mampu menyejukkan pikiran. Jika beruntung, Wisatawan juga bisa
menyaksikan Penyu Hijau (Chelonia Mydas) dan Penyu Sisik (Eretmochelys
imbricate).
Belum lagi jika Anda ke Kiluan pada saat Bulan Purnama. Keindahan sang
purnama bakal menimbulkan rasa takjub kepada Sang Maha Pencipta. Cahaya
Bulan jatuh di atas permukaan air Laut hingga membuat terang benderang.
Keindahan alam ini bakal menjadi kenangan yang tak mudah dilupakan
begitu saja.
Keistimewaan
Salah
satu keistimewaan Teluk Kiluan adalah atraksi lumba-lumba di laut
lepas. Pengunjung bisa menikmati keindahan tarian lumba-lumba dengan
naik perahu ke arah Samudera. Ada dua jenis lumba-lumba di perairan ini.
Spesies pertama adalah lumba-lumba hidung botol (Tursiops Truncatus)
dengan badan lebih besar, berwarna abu-abu, dan pemalu. Spesies kedua
adalah lumba-lumba paruh panjang (Stenella Longirostris) dengan tubuh
lebih kecil dan senang melompat.
Daerah
ini juga terkenal dengan keindahan alam dan surga bagi para pemancing
handal. Setiap tahun diadakan lomba memancing di Teluk Kiluan yang
diikuti oleh master-master pemancing seluruh Indonesia.
Atraksi Lumba-lumba di Teluk Kiluan
Kedua
jenis lumba-lumba itu cukup akrab dengan manusia. Lumba-lumba senang
mendekati perahu atau kapal yang tengah melintas di laut. Dari jauh,
sirip lumba-lumba itu mirip antena kapal selam. Setelah dekat,
lumba-lumba pun berloncatan, bergantian menyelam, timbul tenggelam,
hampir tidak ada jarak dengan perahu. Mereka seolah berlomba menunjukkan
diri kepada manusia dan mudah disentuh.
Menurut Ketua Yayasan Ekowisata Cikal, Riko Stefanus, atraksi
lumba-lumba di Teluk Kiluan merupakan salah satu kekayaan alam dengan
nilai jual wisata. Lumba-lumba di Teluk Kiluan tersebar di beberapa
lokasi, antara lain Lengkalit, Teluk Bera, Pulau Legundi, Pulau Rakata,
Pulau Tabuan, dan Pulau Hiu.
Fasilitas
Fasilitas penginapan di Teluk Kiluan sangat terbatas. Di Pulau Kiluan
hanya terdapat 1 rumah panggung yang digunakan sebagai homestay, yang
memiliki 4 kamar yang disewakan. Harga sewa semalam Rp.150.000,-
perkamar, yang bisa diisi sampai 5-6 orang. Fasilitas amat sangat minim,
listrik yang digunakan adalah generator sederhana yang menerangi sangat
terbatas (110V). Alternatif lain adalah menginap di homestay yang
berada di Teluk Kiluannya (daratan), dengan kondisi yang mestinya lebih
bagus. Saya prefer menginap di Pulau Kiluan dengan pertimbangan supaya
pagi buta bisa langsung naik kapal jungkung ’berburu’ lumba-lumba.
Akses dan Akomodasi
Transportasi umum dari Jakarta menuju Teluk Kiluan (Backpacker)
- Kalideres – Pelabuhan Merak (ekonomi) Rp.15.000,-, sekitar 1.5 jam
- Ferry penyebarangan Merak – Bakahueni (ekonomi) Rp.15.000,- (AC Rp.30.000,-), sekitar 2 jam
- Bakahueni – Bandar Lampung (ekonomi) Rp.15.000,-, sekitar 2 jam
- Travel Bandar Lampung (kali balok) – Kiluan (AC) Rp.45.000,-, sekitar 3-4 jam
- Penyebrangan (kapal jungkung kecil) dari Teluk Kiluan menuju Pulau Kiluan, Rp.15.000,- /org sekitar 15 menit.
- Jungkung untuk ’berburu’ Lumba-lumba : Rp.250.000/kapal, bisa diisi 3 orang, lama seluruh perburuan sekitar 2-3 jam.
Pesona Keindahan TELUK KILUAN (KILUAN BAY)Lainnya: