JAKARTA - Shaggy Dog salah satu band yang memadukan
unsur jazz, ska, dan reagge asal Indonesia sudah melanglang buana di
daratan Eropa dengan memanfaatkan manajemen secara mandiri. Band yang
memiliki personil Heru (vocal), Richard (Gitar), Raymond (Guitar),
Bandizt (Bass), Lilik (Keyboard), dan Yoyok (Drum) ini sudah seringkali
tampil dalam event skala internasional.
Band yang mempopulerkan lagu "Di Sayidan" (diambil dari sebuah kampung di Yogyakarta) dan "Anjing kIntamani" ini pernah masuk kompilasi bersama beberapa band di Eropa, salah satunya adalah menelurkan kompilasi "Banana Hits" dirilis di Republik Ceszka yang masuk wilayah Eropa timur.
Berawal dari komplilasi di luar negeri inilah, band yang berdiri 1 Juni 1997 itu mulai dikenal secara internasional. Dimulai dengan mendapatkan kontrak dari Festival Mundial Production untuk menjalani tur di Belanda.
Shaggy Dog tampil sekira empat belas kali di delapan kota di Belanda. Di negara ini pula Shaggy Dog memiliki kesempatan untuk rekaman secara live di studio Wissellord, yang notabene merupakan studio rekaman yang pernah digunakan oleh band-band papan atas seperti The Police, Metallica, dan Mick Jagger.
Dengan segala upaya dan kemampuan musikalitas yang dimiliki, Shaggy Dog tidak hanya diterima penikmat musik Tanah Air, tapi juga dunia internasional. Akan tetapi sangat disayangkan sepertinya pemerintah kita tidak menyadari akan kehadiran Shaggy Dog di dunia musik kita sehingga tidak dirawat dengan baik oleh mereka.
Band yang mempopulerkan lagu "Di Sayidan" (diambil dari sebuah kampung di Yogyakarta) dan "Anjing kIntamani" ini pernah masuk kompilasi bersama beberapa band di Eropa, salah satunya adalah menelurkan kompilasi "Banana Hits" dirilis di Republik Ceszka yang masuk wilayah Eropa timur.
Berawal dari komplilasi di luar negeri inilah, band yang berdiri 1 Juni 1997 itu mulai dikenal secara internasional. Dimulai dengan mendapatkan kontrak dari Festival Mundial Production untuk menjalani tur di Belanda.
Shaggy Dog tampil sekira empat belas kali di delapan kota di Belanda. Di negara ini pula Shaggy Dog memiliki kesempatan untuk rekaman secara live di studio Wissellord, yang notabene merupakan studio rekaman yang pernah digunakan oleh band-band papan atas seperti The Police, Metallica, dan Mick Jagger.
Dengan segala upaya dan kemampuan musikalitas yang dimiliki, Shaggy Dog tidak hanya diterima penikmat musik Tanah Air, tapi juga dunia internasional. Akan tetapi sangat disayangkan sepertinya pemerintah kita tidak menyadari akan kehadiran Shaggy Dog di dunia musik kita sehingga tidak dirawat dengan baik oleh mereka.
Sumber : Okezone